Jakarta, dpd.go.id – Kamis (18/02/2021) Wakil Ketua DPD RI menerima kunjungan seorang pengusaha muda pendiri Blue Star Multimedia, Tommy Defantri. Dalam pertemuan tersebut Sultan B Najamudin bertukar wawasan tentang bagaimana peluang-peluang serta tantangan yang dihadapi pemuda dimasa yang akan datang.
“Saya senang sekali atas kunjungan saudara kita Tommy Defantri. Beliau salah satu anak muda yang mampu membaca trend masa depan dan ditangkap sebagai peluang usaha. Dalam masa transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan bukan hanya dunia bisnis, tapi juga kehidupan sosial politik kita”, ujarnya.
Pada kesempatan ini pula Sultan B Najamudin juga meminta kepada Tommy Defantri untuk dapat menjadi inspirasi pemuda lainnya di Indonesia.
“Kedepan harus lahir pengusaha-pengusaha muda yang hebat. Dan membangun pemuda yang berkarakter entrepreneurship harus dimulai dari merubah paradigma pendidikan kita. Bahwa institusi pendidikan bukan hanya wahana legal sebagai syarat dalam mencari kerja, tapi mesti di arahkan pada kemampuan untuk membangun usaha yang nantinya dapat membuka lapangan kerja baru”, tegasnya.
Tommy Defantri sebagai pemilik Blue Star Multimedia ini juga sempat bercerita bagaimana proses jatuh bangun dalam proses membangun bisnisnya yang dimulai tahun 2016 hingga sampai pada titik saat ini yang telah mencapai omzet 7-10 Miliar perbulan dengan memperkerjakan 110 karyawan.
Dan diakhir pertemuan Tommy Defantri juga menyampaikan kesan yang luar biasa atas pertemuan yang telah dilangsungkan. Pria berumur 34 tahun tersebut berharap kepada DPD RI untuk tetap terus mendorong pemerintah dalam menghasilkan kebijakan yang dapat menstimulus lahirnya pengusaha baru.
“Terima kasih kepada Wakil Ketua DPD RI, Abangnda Sultan B Najamudin yang selalu memberikan waktu untuk mendengarkan aspirasi kami para pemuda. Dan saya berharap DPD RI agar terus mendorong pemerintah mencanangkan program-program yang berkaitan dengan kebutuhan atas lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia. Dan itu mesti dimulai dari visi serta kerjasama oleh seluruh stakeholder yang ada”, tutupnya.