Jakarta – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin mengingatkan pemerintah untuk kembali menerapkan sistem karantina bagi pengunjung asing dan warga negara Indonesia yang baru tiba di tanah air pasca ditemukan varian baru Corona virus bernama XE di Inggris.
“Kita semua tentu berharap penularan virus Covid-19 yang kini berangsur pulih tidak lagi mengalami lonjakan yang berarti. Sehingga langkah pencegahan terhadap masuknya varian baru dari virus yang terus bermutasi ini harus ditingkatkan, terutama dari negara ditemukannya varian baru tersebut”, ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Sabtu (16/04).
Menurut Sultan, kesuksesan pengendalian terhadap epidemi Covid-19, diawali dengan mengontrol secara ketat setiap pintu masuk dan dan memastikan semua individu yang masuk ke Indonesia untuk dideteksi setiap gejala kesehatannya dan dikarantina secara ketat. Karena selama ini Indonesia sangat rentan terpapar jenis varian baru yang muncul di luar negeri.
“Konon Varian XE ini jauh lebih cepat lagi penularan dan mungkin lebih berbahaya tingkat resikonya. Jangan sampai kita kecolongan lagi ketika masyarakat sudah merasa bebas untuk beraktivitas secara normal, terutama di tengah suasana mudik lebaran saat ini”, tegasnya.
Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu mendorong pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi semua masyarakat secara lengkap. Vaksin yang lengkap setidaknya menjadikan masyarakat menjadi lebih tahan dan tidak menyebabkan kepanikan ketika terpapar.
“Karantina dan pelacakan di setiap pintu masuk bandara menjadi upaya pencegahan yang sangat diandalkan untuk menekan potensi masuknya varian XE tersebut. Semoga varian baru ini tidak menjadi hambatan yang berarti Proses transisi dari pandemi menuju status endemi”, tutupnya.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan lahirnya Covid-19 varian baru XE. Mutasi terbaru yang ditemukan di Inggris ini, disebut kemungkinan lebih menular daripada jenis varian Covid-19 manapun.
XE merupakan rekombinasi Covid-19 varian Omicron asli, BA.1, dengan subvariannya BA.2 (Omicron Siluman). UKHSCA mengatakan tingkat pertumbuhan awal untuk XE tidak berbeda secara signifikan dari BA.2.
“Varian rekombinan seperti XE ini terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan dua atau lebih varian pada waktu yang sama,” ujar lembaga tersebut, yang dikutip dari Independent, Selasa (5/4).