Sabtu, 27 Jul 2024

Mudik Tak Dilarang, Wakil Ketua DPD Soroti Kesiapan Teknis di Lapangan

2 minutes reading
13 Jul 2021

Jakarta – 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kemungkinan tahun ini pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik Lebaran. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menekankan agar lonjakan kasus COVID-19 bisa diatasi jika mudik diizinkan.

“Kita bersyukur pemerintah memberikan izin untuk masyarakat dapat merayakannya dengan mudik dan berkumpul bersama keluarga dikampung halaman. Hanya saja selain sukacita menyambut keputusan ini, ada juga kecemasan terhadap lonjakan kasus infeksi COVID-19 yang saya rasakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).

Menurutnya, ketakutan terhadap lonjakan kasus COVID-19 ini bukan tanpa alasan. Senator asal Bengkulu ini menyampaikan beberapa evaluasi terhadap penanganan pandemi di Indonesia.

Sultan melanjutkan selain masalah keterbatasan infrastruktur pendukung kesehatan, bahwa kontur geografis Indonesia sangat kompleks. Ditambah lagi persoalan dengan jumlah penduduk kita besar dan tersebar merata diseluruh kepulauan tentu berdampak terhadap sulitnya pemerintah dalam melacak pola interaksi manusia.

“Negara yang berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 selain maksimal dalam melaksanakan testing dan tracing adalah negara yang berhasil memantau pergerakan manusia, dan kita gagal dalam hal ini,” tegasnya.

Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini juga meminta semua akses pintu masuk perbatasan wilayah harus dijaga ketat dengan protokol kesehatan. Jadi pemerintah harus menyiapkan posko-posko di seluruh bandara, pelabuhan serta jalan-jalan di titik masuk arus mudik. Nantinya posko tersebut juga mesti menyediakan alat tes untuk pencegahan dan sarana evakuasi dan rumah sakit di tiap daerah khusus untuk menangani kasus COVID-19.

“Tantangan lebaran kali ini bukan hanya kemacetan arus mudik. Tapi bagaimana hiruk pikuk keramaian hari raya nanti pemerintah tetap bisa menekan laju pertumbuhan kasus Corona. Pertanyaannya apakah pemerintah sudah mempersiapkan teknis secara detail untuk persoalan ini,” ujar kader jebolan HIPMI ini.

Diketahui, angka kasus positif, sembuh, maupun meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Per data Senin (15/3), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan adanya penambahan 5.589 kasus positif Corona.

Dengan begitu, total akumulatif hingga saat ini ada 1.425.044 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan COVID-19 di Indonesia.

Menurutnya, jika tanpa ada persiapan yang matang dan didukung sarana prasarana kesehatan yang memadai di seluruh daerah, ia memprediksi akan terjadi ledakan tambahan pasien COVID-19 di Indonesia. Dan jika itu terjadi, maka pemerintah akan lebih kesulitan dalam mengendalikan penyebarannya.

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *