Presisi dalam konsep tersebut merupakan akronim dari Prediktif, Responsibilitas, Transparasi berkeadilan. Menurutnya, konsep ini merupakan kelanjutan dari konsep Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter) yang telah diusung sejak era kepimpinan Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Sultan menilai Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Listyo Sigit Prabowo merupakan sosok yang baik untuk memimpin institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri), menggantikan Idham Azis yang akan memasuki masa purnabakti, Februari 2021 nanti.
“Beliau (Listyo Sigit Prabowo, red) memiliki rekam jejak yang baik untuk memimpin institusi Polri. Selama ini, Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan kinerja di atas rata-rata yang patut diapresiasi untuk mengangkat nama baik Kepolisian,” kata Sultan.
Dalam catatan Sultan, sewaktu Listyo menjabat (Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, ia berhasil menangkap Djoko Tjandra, buronan yang telah merugikan negara triliunan rupiah.
“Bahkan, dalam kasus tersebut Listyo dengan tegas memecat dua Jenderal Polisi yang terlibat. Ini indikasi bahwa ia memiliki integritas dan dedikasi yang luar biasa terhadap isu penegakan hukum. Dan itu sikap utama yang harus dimiliki dalam kepemimpinan sebagai Kapolri,” tegas Sultan.
Senator dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu ini juga berharap presentasi yang disampaikan pada saat fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi III DPR dalam membedah visi, misi serta program Komjen Pol Listyo Sigit di masa yang akan datang dapat terwujudkan secara maksimal.
Sultan mengingatkan, tantangan penegakkan hukum ke depan sangat kompleks dan multidimensional diantaranya adalah bagaimana menjaga dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibnas) di tengah pandemi Covid-19 dan kelesuan ekonomi.
“Dalam keadaan apa pun, Polri harus tetap dapat melaksanakan tugas untuk melayani, mengayomi, melindungi masyarakat serta menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya,” kata Sultan.
Selain fokus kepada isu penegakan hukum terhadap kejahatan konvensional dan kejahatan transnasional, serta isu di internal tubuh Polri untuk dapat melanjutkan pelaksanaan reformasi kultural dengan sebaik-baiknya, tantangan utama lainnya menurut Sultan, adalah menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan polarisasi sikap intoleransi dan aktifitas kelompok-kelompok radikal.
“Dengan terpilihnya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri tersebut, kita semua harus optimis Kepolisian Republik Indonesia dapat menjadi salah satu pilar utama harapan penegakan hukum di Indonesia,” imbuh Sultan.