Rabu, 16 Okt 2024

Puji Capaian Menteri Bahlil, DPD Dorong Investasi Lebih Banyak Didistribusikan Ke Daerah

2 minutes reading
04 Mei 2022

Jakarta – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengapresiasi kinerja apik dan capaian positif kementerian investasi atau BKPM RI yang sukses meningkatkan nilai investasi dan menarik lebih banyak investor asing pada awal tahun ini.

Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total nilai investasi pada triwulan I-2022 mencetak rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir, atau tumbuh 28,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 219,7 triliun. Realisasi investasi triwulan I-2022 tersebut telah mencapai 23,5% dari target yang diamanahkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.200 triliun pada tahun ini.

“Kita patut bersyukur dengan segala capaian positif investasi di masa pemulihan ekonomi nasional yang begitu luar biasa ini. Tentunya tidak terlepas dari pendekatan kebijakan pemerintah dalam melakukan pengendalian terhadap pandemi Covid-19 secara efektif dan kelihaian para Menteri terkait, khususnya menteri BKPM Bahlil Lahadalia dalam melakukan diplomasi investasi dan penyesuaian mekanisme perizinan usaha yang lebih ramah investasi”, ungkap mantan ketua HIPMI Bengkulu itu melalui keterangan resminya pada Rabu (04/05).

Menurutnya, dengan Pemulihan Pandemi yang lebih cepat, Indonesia mendapatkan bonus kepercayaan dan percepatan pemulihan ekonomi yang tidak banyak dimiliki oleh negara lain, setelah mampu meningkatkan ekspor komoditi dan bahan baku seperti Sawit dan batubara juga pada sektor jasa pariwisata secara signifikan. Di saat yang sama, Indonesia juga merupakan pasar yang sangat penting bagi dunia bisnis dan pelaku industri berskala global.

“Saya kira ini menjadi point penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mendongkrak ekonomi nasional dengan melakukan inovasi ekspansi investasi khususnya di sektor rill dan manufaktur ke semua daerah sesuai kebutuhan dan trend pasar ekspor. Dengan modal infrastruktur yang sudah cukup memadai, Investasi tidak boleh terkonsentrasi hanya di wilayah tertentu saja”, tegas mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.

Oleh karena itu, kata Sultan, dibutuhkan kolaborasi ekstra, antara pemerintah pusat dan daerah juga pelaku industri khususnya UMKM lokal dalam membuka peluang investasi di daerah-daerah secara proporsional. Tentunya dengan pendekatan bisnis yang ramah, profitable dan berkelanjutan berbasiskan kemitraan.

“Kami selalu mengatakan bahwa, secara empiris semua daerah kita memiliki potensi yang bisa ditingkatkan nilai jualnya untuk ditawarkan ke pasar ekspor. Hasil alam kita, khususnya biodiversitas, sangat dibutuhkan di luar sana, hanya dibutuhkan sedikit inovasi dan investasi yang cukup dalam proses pengembangannya”, tutupnya.

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *